Overview of the Accuracy of Inpatient Dyspepsia Diagnosis Codes Based on ICD-10 at Hospital X Bengkulu City


Gambaran Keakuratan Kode Diagnosis Dyspepsia Rawat Inap Berdasarkan ICD-10 di Rumah Sakit X Kota Bengkulu


  • (1) * Liza Putri            Prodi Rekam Medis dan Informasi Kesehatan, STIKES Sapta Bakti  
            Indonesia

  • (2)  Agusianita Agusianita            Prodi Rekam Medis dan Informasi Kesehatan, STIKES Sapta Bakti  
            Indonesia

  • (3)  Alfi Khairunnisa            Prodi Rekam Medis dan Informasi Kesehatan, STIKES Sapta Bakti  
            Indonesia

    (*) Corresponding Author

Abstract

Problem of Coding activities for disease diagnosis are very important during medical record services in hospital installations. To get the correct coding, the activities carried out look at the medical resume, admission and discharge summary and supporting sheet where the coding is carried out by the medical record staff, who is responsible for the accuracy of the Dyspepsia code. If coding is not carried out accurately, it will result in errors in disease recording indexes and procedures, inaccurate report information data and inaccurate INA-CBG rates. Objective for Known description of the accuracy of inpatient dysspecia diagnosis codes based on ICD-10 at Rafflesia Hospital, Bengkulu City. Method:This type of research is descriptive observational through direct observation of the population and a sample of 57 medical record files with a diagnosis of dyspepsia cases. The data used in this research is secondary data which was processed univariately. Results of the 57, the majority, namely 36(63,1%) of the dyspepsia diagnosis codes in the medical record files were accurate and 21 (36,9%) of the dyspepsia diagnosis codes in the medical record files were inaccurate. The completeness of the recording files was 36 files (63,1%), the completeness of the incomplete recording files was 31 files (36.9%). Suggestion: Coders should refer to ICD-10 in assigning codes and attend training to deepen their understanding of the implementation of classification and codification.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Ayu. (2012). Tinjauan Penulisan Diagnosis Utama dan Ketepatan Kode ICD 10 pada Paien Umum di RSUD Kota Semarang.

Budi, S. 2011. Manajemen Unit Kerja Rekam Medis. Yogyakarta. Quantum Sinergi Media.

Friska. (2015). Hubungan Kualifikasi Coder dengan Keakuratan Kode Diagnosa Rawat Jalan Berdasarkan ICD-10 di dr RSPAU dr S Hardjolukito Yogyakarta 2015. 1, 1–27.

Garmelia, E., & Sholihah, M. (2019). Tinjauan Ketepatan Koding Penyakit Gastroenteritis pada Pasien BPJS Rawat Inap di UPTD RSUD Kota Salatiga. Jurnal Rekam Medis dan informasi Kesehatan, 2(2), 84-90.

Hamid. (2013). Hubungan Ketepatan Penulisan Diagnosis dengan Ke- akuratan Kode Diagnosis Kasus Obstetri Gynecology Pasien Rawat Inap di RSUD. Dr. Saiful Anwar Malang.

Hasibuan, MSP. (2015). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Bumi Aksara.

Hatta, G. (2013). Pedoman Manajemen Informasi Kesehatan di Sarana Pelayanan Kesehatan. UI-Press.

Ihsan, M. (2017). Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kesiapan kerja (Doctoral dissertation, Pascasarjana).

Ilyas, Y. (2011). Kinerja, Teori, Penilaian dan Penelitian. Jakarta: Pusat Kajian Ekonomi Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.

Irmawati, I., & Nazillahtunnisa, N. (2019). Keakuratan Kode Diagnosis Penyakit Berdasarkan ICD-10 pada Rekam Medis Rawat Jalan di Puskesmas. Jurnal Rekam Medis dan Informasi Ke- sehatan, 2(2), 100-105.

Karimah, R. N., Setiawan, D., & Nurmalia,P. S. (2016). Diagnosis Code Accuracy Analysis of Acute Gastroenteritis Disease Based on Medical Record Document in Balung Hospital Jember. Journal of Agromedicine and Medical Sciences, 2(2), 12. https://doi.org/10. 19184/ams.v2i2.2775.KMK No. HK.01.07/MENKES/1424/2022,

R. (2022). Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia tentang Standar Kompetensi Kerja Bidang Rekam Medis dan Informasi Kesehatan. Nomor HK.0, 1–278. KMK No 312 Tahun 2020 tentang Standar Profesi Perekam Medis dan Informasi Kesehatan, 2(1), 1–12.

Murti. B, 2013. Desain Ukuran Sampel untuk Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif di Bidang Kesehatan. Yogyakarta : UGM Press.

Mardhatillah. (2018). Hubungan Keleng- kapan Informasi Penunjang Diagnosis Birth Asphyxia dengan Keakuratan Kode Diagnosis di Rumah Sakit Kasih Ibu Surakarta.

Maryani, D. (2016). Analisis Dampak Keterlambatan Pengembalian Berkas Rekam Medis di Rumah Sakit KIA PKU Muhammadiyah Kotagede Yogyakarta.

Maryati, S. (2012). Kajian Penulisan Diagnosis Dokter dalam Penentuan Kode Diagnosis Lembar Ringkasan Masuk dan Keluar di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Wonogiri. Jurnal Manajemen dan Informasi Kesehatan Indonesia.

Maryati, W. (2016). Hubungan Antara Ketepatan Penulisan Diagnosis dengan Keakuratan Kode Diagnosis Kasus Obstetri di RSPKU Muhammadiyah Sukoharjo.

Maryati, W. (2019). Hubungan Kelengkapan Informasi Medis dan Keakuratan Diabetes Mellitus.

Notoatmodjo. (2015). Metodologi Peneliti- an Kesehatan. Rineka Cipta.

Oktaviani, R. (2023). Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Dispepsia Pasien Rawat Jalan Poli Penyakit Dalam di RSUD Dr. SOEKARDJO Tasikmalaya Tahun 2022 (Studi Kasus di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya) (Doctoral dissertation, Universitas Siliwangi).

Pamungkas, D. (2015). Identifikasi Ketidaklengkapan Dokumen Rekam Medis Rawat Inap di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi. Jurnal Kedokteran Brawijaya

Permenkes, R. I. (2016). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 76 Tahun 2016 tentang Pedoman Indonesian Case Base Groups (INA- CBG) dalam Pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional.

Permenkes, R. I. (2019). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 83 Tahun 2019 tentang Registrasi Tenaga Kesehatan.

Rahim, E., Daud, A. C., & Pakaya, S. (2021). Faktor-Faktor yang Berpengaruh pada Keakuratan Kode Diagnosis Penyakit Pasien Rujukan di Puskesmas Berlian Tahun 2021. BAKTARA Journal of Health Information, 1(1), 32–36.

Rinda Nurul, Dony Setiawan, and Puput Septining Nurmalia. “Analisis ketepatan kode diagnosis penyakit gastroenteritis acute berdasarkan dokumen rekam medis di Rumah Sakit Balung Jember.” Journal of Agromedicine and Medical Sciences 2.2 (2016): 12-17.

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Pendekatan Kualitatif Kuantitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta

WHO. (2010). ICD-10 10th revision : International Statistical Classification of Disease and Related Health Problems. United States of America: WHO.

WHO. (2016). International Statistical Classification of Disease and Related Health Problems 10th Revision (ICD- 10). United States of America: WHO.

WHO. (2020). International Statistical Classification of Deaseases and Related Health Problems 10th Revision. Vol. 1, 2, 3 Second Edition Th. 2010. GENEVA.

Windari, A., & Anton, K. (2016). Analisis Ketepatan Koding yang Dihasilkan Koder di RSUD Ungaran Semarang.

Wirayanti, S. A. (2013). Hubungan Kelengkapan Informasi Medis dengan Keakuratan Kode Diagnosis pada Dokumen Rekam Medis Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar.

Picture in here are illustration from public domain image (License) or provided by the author, as part of their works
Published
2025-01-09
 
How to Cite
[1]
L. Putri, A. Agusianita, and A. Khairunnisa, “Overview of the Accuracy of Inpatient Dyspepsia Diagnosis Codes Based on ICD-10 at Hospital X Bengkulu City”, PELS, vol. 7, pp. 62-69, Jan. 2025.